Langsung ke konten utama

Pilihanmu..


Suatu hari nanti. 


Jangan menyesal dengan apa yang telah kau putuskan. Karena memang sudah seharusnya yang menanggalkan membawa semua hal yang mungkin mencabik hati yang ditinggalkan. Saat kau pergi, sesungguhnya kau tak berhak lagi mencampuri apa saja yang telah tanpa sengaja kau sakiti. Dia yang mungkin saja setengah mati mencoba berdiri kembali. Saat kau mematahkan hatinya, harusnya kau sadar satu hal; kau sudah keterlaluan untuk merusak bahagianya.

Jika saja hari ini kau tak dapatkan apa yang kau cari. Kau tak menggenggam apa yang kau ingini. Terima saja nasibmu, karena memang tak layak lagi kau mengurusi dia yang mungkin sudah bahagia tanpamu. Cukup nikmati saja keegoisanmu untuk meninggalkan dia. Jangan pulang untuk kembali merusak apa yang baru saja ditatanya dengan tatihnya.

Karena saat kau berani pindah, kau juga harus berani menerima kenyataan lain, bahwa yang pindah tak selalu berakhir indah. Tak jarang itu hanya pemancing agar kau merasakan patah. Agar kau tahu sekuat apa dirimu saat kenyataan malah berbanding terbalik dengan inginmu.


Jangan menyesal hanya karena pada akhirnya kau menyadari, orang yang kau sakiti adalah dia yang benar-benar mencintaimu. Ingat saja, kau telah memilih untuk membuangnya demi bahagia yang hanya sebatas penglihatan mata. Jika kau sudah memutuskan mengakhiri, terima saja jika akhirnya kau juga menerima pahitnya sendiri. Sudah selayaknya hati yang kau tanggalkan benar-benar kau tinggalkan. Biarlah ia bahagia tanpa perlu pulang hanya karena harap dia bisa menyembuhkan lukamu. Itu bukan kewajibannya lagi. Itu adalah pilihanmu sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wedding Risa Rizkia Oktaviana dan Aditya Dharma Andrya

The Wedding Photo taken by : frico sihaloho November 29th 2014 ALL Photo without editing, use lens kit 18-55mm Ellen , Icha, Sylvia Winda, Ellen, Icha, Sylvia Sylvia, Winda, Icha, Nunung Jordy, Riska, Aditya, Icha, Sylvia, Nova We Are LICERI Nova, Icha, Ellen, Sylvia Candid Selfie      

LION = Late Is Our Nature - AIR A.k.a LION AIR PENGECUT

Perjalanan saya kali ini menuju Pulau Dewata, namun bukan secara kebetulan saya menjadi salah satu korban dari BURUKNYA pelayanan management LION AIR, saya mendapatkan tiket LION Air untuk penerbangan saya ke Bali pukul 16.20 WIB atau Waktu Jakarta, saya datang sejak pukul 15.00 WIB untuk menghindari keterlambatan atau penerbangan yang dimajukan, selesai check in saya menuju ruang tunggu di lantai 2 terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta bersama pasangan saya, setelah menunggu 2 jam yaitu pukul 17.00 WIB terdengar suara pengumuman bahwa pesawat yang menuju Denpasar akan mengalami keterlambatan dikarenakan permasalahan teknis, saya mencoba bersabar dan menunggu sampai akhirnya kira-kira pukul 18.00 WIB kami dipanggil untuk naik ke pesawat, sedikit lega karena akhirnya kami akan berangkat. Kami turun untuk naik bus yang mengantarkan kami ke pesawat, sampai di pesawat yang berwarna biru LION Air saya terkejut karena bangku dan kondisi pesawat SANGAT kumuh, kulit pada kursi penumpang berwar

Ada Apa Dengan Negeri Ini? Nenek Tua Renta Di Perlakukan Tidak Adil dan Biadab Sampai Harus Bersujud Minta Ampun Atas Perbuatan Yang Tidak Pernah Dilakukannya

Semakin hari semakin banyak penyimpangan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di negeri ini NAMUN ...kita hanya bisa menonton saja tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya bisa geram sendiri dengan adanya perlakuan yang jelas-jelas SALAH dan dibuat-buat, yang lemah dan tidak berdaya disiksa dan dituduhkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan bahkan hukumannya melebihi para koruptor yang JELAS-JELAS lebih merugikan dan berbahaya bagi negeri ini.. Seperti kisah nyata di bawah ini... Asyani alias Bu Muaris, nenek 63 tahun, dituduh mencuri tujuh batang kayu jati yang konon milik Perhutani. Sudah hampir tiga bulan ini nenek renta itu menjadi tahanan titipan di Rutan Situbondo. Tinggal di ruang pengap dengan penjagaan tersebut, bisa jadi, akan dijalani lebih lama oleh Asyani. Sebab, seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sidang di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo belum kunjung menghasilkan putusan. Sidang baru memasuki tahap materi eksepsi atas dakwaan jaksa penunt