Langsung ke konten utama

Belajar dSLR Untuk Pemula: #1 – Body Kamera

Artikel ini adalah bagian pertama dari serial belajar dSLR untuk pemula. Tentu saja kamu selalu bisa membaca dan berkonsultasi dengan buku manual yang datang satu paket dengan dSLR yang kamu beli, disini Fotonela hanya memberi bantuan panduan visual secara umum untuk memudahkan kamu. Juga sebagai referensi bagi mereka yang berencana untuk membeli dSLR pertama agar kamu tahu apa yang nanti akan kamu hadapi. Catatan: kamera yang saya gunakan sebagai panduan adalah kamera entry-level Nikon D3100.

Paket Pertama


DSC03399
Ketika pertama kali membeli seperangkat dSLR, di dalam kotaknya kamu akan menemukan peralatan seperti pada foto daiatas: body kamera, lensa kit 18-55mm, lens cap / penutup lensa, dan strap / tali kamera. Tentu kamu bisa membeli tiap bagiannya secara terpisah. Kalau sudah punya lensa, tinggal beli body yang sesuai demikian juga sebaliknya. Bagian mirror itu akan tampak bila lensa dilepas. Memasang lensa cukup mudah, hanya dipaskan di lens mount-nya dan diputar sampai terdengar bunyi ‘klik’.

Bagian Atas

DSC03402
Di bagian atas body kamera, kamu akan menemukan beberapa tombol dan switch. Secara umum, tampilan pada kebanyakan dSLR entry level hampir sama:
  1. Pop-up / Built-in Flash, untuk membantumu mendapat pencahayaan tambahan saat memotret di ruangan redup/gelap.
  2. Hotshoe, untuk dipasangi flash tambahan / external flash.
  3. Switch power, untuk menyalakan dan mematikan kamera.
  4. Tombol shutter, untuk menemukan fokus bila ditekan setengah jalan saat menggunakan Auto Fokus, dan mengcapture / merekam gambar bila ditekan sepenuhnya baik pada mode Auto maupun Manual Fokus.
  5. Tombol Exposure Value, untuk menaikkan atau menurunkan stop (kompensasi cahaya).
  6. Tombol Info, untuk menampilkan atau mematikan informasi pengaturan kamera pada LCD
  7. Switch mode pemotretan, untuk memilih pengaturan seperti apa yang dibutuhkan saat memotret.
  8. Switch shooting mode, untuk memilih cara kamera merekam frame / foto; apakah single (satu frame), burst (beberapa frame secara berurutan), self timer, dan quiet shutter (senyap).

Bagian samping

DSC03403
Di bagian kiri kamera, kamu bisa menemukan beberapa tombol juga, serta sepasang switch pada lensa kit.
  1. Tombol flash, untuk menaikkan pop-up flash dan mengatur kompensasi cahayanya.
  2. Tombol Function, untuk mengubah angka ISO.
  3. Switch Auto / Manual Fokus.
  4. Switch VR (Vibration Reduction), untuk mengurangi efek getaran saat kamera tidak menggunakan tripod.
  5. Tombol pelepas lensa.

Bagian Belakang

DSC03404
Bagian belakang body kamera adalah tempat dimana kamu melakukan semuanya. Mulai dari mengatur exposure sampai membidik lewat viewfinder. Ini adalah “ruang kerja” pada sebuah dSLR.
  1. Viewfinder / jendela bidik. Tempat kamu bisa melihat apa yang akan kamu foto dan mengaturnya dalam frame.
  2. Tombol pengunci fokus dan pengatur metering.
  3. Roda pengatur naik atau turunnya angka aperture, shutter speed, kompensasi exposure dan flash.
  4. Tombol review untuk melihat hasil foto-foto yang sudah kamu ambil.
  5. Tombol menu, untuk masuk ke menu kamera dimana kamu bisa membuat folder, melakukan in-camera editing, dan sebagainya.
  6. Tombol zoom-out, untuk memperkecil tampilan hasil pemotretan dan melihat apa yang harus diperbaiki bila muncul tanda ‘?’ di LCD
  7. Tombol zoom-in, untuk memperbesar tampilan hasil pemotretan.
  8. Tombol info, untuk memilih bagian-bagian yang ingin diatur seperti ISO, metering, flash, exposure, dsb.
  9. Switch live view, ini berbeda pada tiap model kamera, tapi fungsinya sama; untuk menampilkan frame di LCD sehingga tidak perlu membidik lewat viewfinder.
  10. Tombol record untuk merekam video.
  11. Tombol navigasi, atas, bawah, samping.
  12. Tombol konfirmasi untuk memilih pengaturan yang sudah disesuaikan.
  13. Tombol hapus.
  14. Kotak besar di tengah itu adalah LCD, tempat semua info dan hasil foto ditampilkan.
Setelah mengenal secara umum bagian “keras” disini, pada artikel selanjutnya, kita akan melihat bagian “lunak” dari kamera, yaitu program dan sistem di dalamnya yang akan membawa kamu pada pemahaman tentang bagaimana kualitas sebuah foto secara teknis bisa diatur.
Ikuti terus :)

by : - allophelia -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wedding Risa Rizkia Oktaviana dan Aditya Dharma Andrya

The Wedding Photo taken by : frico sihaloho November 29th 2014 ALL Photo without editing, use lens kit 18-55mm Ellen , Icha, Sylvia Winda, Ellen, Icha, Sylvia Sylvia, Winda, Icha, Nunung Jordy, Riska, Aditya, Icha, Sylvia, Nova We Are LICERI Nova, Icha, Ellen, Sylvia Candid Selfie      

LION = Late Is Our Nature - AIR A.k.a LION AIR PENGECUT

Perjalanan saya kali ini menuju Pulau Dewata, namun bukan secara kebetulan saya menjadi salah satu korban dari BURUKNYA pelayanan management LION AIR, saya mendapatkan tiket LION Air untuk penerbangan saya ke Bali pukul 16.20 WIB atau Waktu Jakarta, saya datang sejak pukul 15.00 WIB untuk menghindari keterlambatan atau penerbangan yang dimajukan, selesai check in saya menuju ruang tunggu di lantai 2 terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta bersama pasangan saya, setelah menunggu 2 jam yaitu pukul 17.00 WIB terdengar suara pengumuman bahwa pesawat yang menuju Denpasar akan mengalami keterlambatan dikarenakan permasalahan teknis, saya mencoba bersabar dan menunggu sampai akhirnya kira-kira pukul 18.00 WIB kami dipanggil untuk naik ke pesawat, sedikit lega karena akhirnya kami akan berangkat. Kami turun untuk naik bus yang mengantarkan kami ke pesawat, sampai di pesawat yang berwarna biru LION Air saya terkejut karena bangku dan kondisi pesawat SANGAT kumuh, kulit pada kursi penumpang berwar

Ada Apa Dengan Negeri Ini? Nenek Tua Renta Di Perlakukan Tidak Adil dan Biadab Sampai Harus Bersujud Minta Ampun Atas Perbuatan Yang Tidak Pernah Dilakukannya

Semakin hari semakin banyak penyimpangan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di negeri ini NAMUN ...kita hanya bisa menonton saja tanpa bisa berbuat apa-apa, hanya bisa geram sendiri dengan adanya perlakuan yang jelas-jelas SALAH dan dibuat-buat, yang lemah dan tidak berdaya disiksa dan dituduhkan sesuatu yang tidak pernah dilakukan bahkan hukumannya melebihi para koruptor yang JELAS-JELAS lebih merugikan dan berbahaya bagi negeri ini.. Seperti kisah nyata di bawah ini... Asyani alias Bu Muaris, nenek 63 tahun, dituduh mencuri tujuh batang kayu jati yang konon milik Perhutani. Sudah hampir tiga bulan ini nenek renta itu menjadi tahanan titipan di Rutan Situbondo. Tinggal di ruang pengap dengan penjagaan tersebut, bisa jadi, akan dijalani lebih lama oleh Asyani. Sebab, seperti dilaporkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sidang di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo belum kunjung menghasilkan putusan. Sidang baru memasuki tahap materi eksepsi atas dakwaan jaksa penunt